Amir Machmud NS
SERAPUH JIWA MERENUNGI PAGI
sebegitu suntuk menunggu matahari
yang betah menenggelamkan diri
membiarkan resah basah bumi
sebegitu muram menemani bulan
yang merembang tipis menembus awan
jauh dari cahaya yang menerang
serapuh jiwa merenungi pagi
yang ditelungkupi perca kabut basah
memisah dari sejuk rasa
di ceruk padat luka.
(2023)
— Amir Machmud NS; wartawan dan penyair, tinggal di Semarang