Amir Machmud NS
MATA RASA
kutembus gumpalan kabut
di basah pagi yang sunyi
tak seleret pun hadir cahaya
embun juga entah meringkuk di mana
mungkin sedang bercengkerama dengan uap rindu
terlihat bukit hijau rapat terselimuti
bayangkanlah rasa yang berkutat di sesibak musim
atau ia tak hadir lantaran sibuk hujan
atau ia tak selalu ada lantaran langit mengirimnya
aku masuk ke pintu putih
seperti kapas terpintal di gigil udara
kulihat lorong panjang membentang
tak mampu kujangkau dengan pandang
tak bisa kuraih dengan pori-pori makna
dia hanya dekat dengan mata rasa.
(28-01-2023)
— Amir Machmud NS; wartawan dan penyair, tinggal di Semarang