Amir Machmud NS
HUJAN MEMUTAR KESAN
aku tak kuasa merakit keindahan cahaya bulan
yang memantul ke genangan meresahkan
banjirkah yang memakna lain hujan?
ada keindahan yang tak kukehendaki datang
aku tak mampu meracik narasi malam
menjadi puisi yang elok menyaksi
hanya muncul diksi-diksi merah
yang gusar mengulik amarah
yang muram mengusung resah
tak kutemui lagi hujan mengorkestrasi tembang rindu
memercikkan sejuk yang memekarkan rasa
menera catatan-catatan biru
meletikkan buncah syahdu
begitu cepat musim memutar waktu
dengan kesan pilu
dengan memar luka
serasa kehilangan matahari selamanya
serasa ditinggalkan cahaya sepenuhnya.
(2023)
— Amir Machmud NS; wartawan dan penyair, tinggal di Semarang