Oleh: Amir Machmud NS
ANDAI Mohamed Salah Hamed Mahrous Ghaly betul-betul segera dilepas oleh Liverpool, bagi sebagian orang momen itu boleh jadi menjadi realitas yang memedihkan.
Bukankah Mohamed Salah, dalam usia 30, masih dalam kondisi “berkibar”?
Dia juga menoreh sejarah sebagai salah satu elemen penghela sukses kebangkitan Liverpool sejak direkrut dari AS Roma pada 2017.
Salah pula yang begitu cepat menancapkan jejak sebagai legenda Anfield. Dalam lima musim terakhir, Si “Raja Mesir” itu menjadi sosok yang membuat klub lawan ngeri berhadapan dengan Si Merah.
Dia menjelma sebagai salah satu bintang kelas atas dunia.
Bahkan andai tidak beredar dalam atmosfer kejayaan “dua maharaja” Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, dia layak membendaharakan penghargaan individual tertinggi, trofi Ballon d’Or pada salah satu tahun kemoncerannya.
Nyatanya, negosiasi perpanjangan kontrak dengan Liverpool tidak membuahkan kesepakatan. Pada musim panas nanti, apabila tidak ada kemajuan pembicaraan, bisa saja Mo Salah sudah akan menerima pinangan klub lain. Entah akan dilepas dalam status bebas transfer pada 2023, atau tentu Liverpool tak mau merugi lantaran harga Mo Salah yang masih tinggi.
BACA JUGA : Peringati Hari Down Syndrome Sedunia
